0
Perbedaan Arsitektur CISC dan RISC
Posted by Unknown
on
18.23
in
Jaringan
RISC
Sejarah
Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau
“Komputasi set instruksi yang disederhanakan” pertama kali digagas oleh John
Cocke, peneliti dari IBM di Yorktown, New York pada tahun 1974 saat ia
membuktikan bahwa sekitar 20% instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani
sekitar 80% dari keseluruhan kerjanya. Komputer pertama yang menggunakan konsep
RISC ini adalah IBM PC/XT pada era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali
dipopulerkan oleh David Patterson, pengajar pada University of California di
Berkely.
Definisi
RISC, yang jika diterjemahkan berarti
“Komputasi Kumpulan Instruksi yang Disederhanakan”, merupakan sebuah arsitektur
komputer atau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis
eksekusi yang paling sederhana. Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan
kinerja tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer
vektor, desain ini juga diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti
pada beberapa mikroprosesor Intel 960, Itanium (IA64) dari Intel Corporation,
Alpha AXP dari DEC, R4x00 dari MIPS Corporation, PowerPC dan Arsitektur POWER
dari International Business Machine. Selain itu, RISC juga umum dipakai pada
Advanced RISC Machine (ARM) dan StrongARM (termasuk di antaranya adalah Intel
XScale), SPARC dan UltraSPARC dari Sun Microsystems, serta PA-RISC dari
Hewlett-Packard.
Selain RISC, desain Central Processing Unit
yang lain adalah CISC (Complex Instruction Set Computing), yang jika
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti Komputasi Kumpulan Instruksi
yang kompleks atau rumit.
CISC
Definisi
Complex instruction-set computing atau Complex
Instruction-Set Computer (CISC; “Kumpulan instruksi komputasi kompleks”) adalah
sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan
beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi
aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam
sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan
RISC.
Sebelum proses RISC didesain untuk pertama
kalinya, banyak arsitek komputer mencoba menjembatani celah semantik”, yaitu
bagaimana cara untuk membuat set-set instruksi untuk mempermudah pemrograman
level tinggi dengan menyediakan instruksi “level tinggi” seperti pemanggilan
procedure, proses pengulangan dan mode-mode pengalamatan kompleks sehingga
struktur data dan akses array dapat dikombinasikan dengan sebuah instruksi.
Karakteristik CISC yg “sarat informasi” ini memberikan keuntungan di mana
ukuran program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan
penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan
komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat.
Memang setelah itu banyak desain yang
memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah, dan juga
mengakibatkan pemrograman level tinggi menjadi lebih sederhana, tetapi pada
kenyataannya tidaklah selalu demikian. Contohnya, arsitektur kompleks yang
didesain dengan kurang baik (yang menggunakan kode-kode mikro untuk mengakses
fungsi-fungsi hardware), akan berada pada situasi di mana akan lebih mudah
untuk meningkatkan performansi dengan tidak menggunakan instruksi yang kompleks
(seperti instruksi pemanggilan procedure), tetapi dengan menggunakan urutan
instruksi yang sederhana.
Satu alasan mengenai hal ini adalah karena
set-set instruksi level-tinggi, yang sering disandikan (untuk kode-kode yang
kompleks), akan menjadi cukup sulit untuk diterjemahkan kembali dan dijalankan
secara efektif dengan jumlah transistor yang terbatas. Oleh karena itu
arsitektur -arsitektur ini memerlukan penanganan yang lebih terfokus pada
desain prosesor. Pada saat itu di mana jumlah transistor cukup terbatas,
mengakibatkan semakin sempitnya peluang ditemukannya cara-cara alternatif untuk
optimisasi perkembangan prosesor. Oleh karena itulah, pemikiran untuk
menggunakan desain RISC muncul pada pertengahan tahun 1970 (Pusat Penelitian
Watson IBM 801 – IBMs)
Contoh-contoh prosesor CISC adalah System/360,
VAX, PDP-11, varian Motorola 68000 , dan CPU AMD dan Intel x86.
Istilah RISC dan CISC saat ini kurang dikenal,
setelah melihat perkembangan lebih lanjut dari desain dan implementasi baik
CISC dan CISC. Implementasi CISC paralel untuk pertama kalinya, seperti 486
dari Intel, AMD, Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap instruksi yang digunakan
oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi tertingginya hanya saat
digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan set instruksi RISC, tetapi
tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari RISC). Prosesor-prosesor modern
x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih banyak lagi instruksi-instruksi
kompleks menjadi beberapa “operasi-mikro” internal yang lebih kecil sehingga
dapat instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara paralel, sehingga
mencapai performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih besar.
Contoh-contoh prosesor CISC adalah System/360,
VAX, PDP-11, varian Motorola 68000 , dan CPU AMD dan Intel x86.
Istilah RISC dan CISC saat ini kurang dikenal,
setelah melihat perkembangan lebih lanjut dari desain dan implementasi baik
CISC dan CISC. Implementasi CISC paralel untuk pertama kalinya, seperti 486
dari Intel, AMD, Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap instruksi yang digunakan
oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi tertingginya hanya saat
digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan set instruksi RISC,
tetapi tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari RISC). Prosesor-prosesor
modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih banyak lagi
instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa “operasi-mikro” internal yang
lebih kecil sehingga dapat instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara
paralel, sehingga mencapai performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih
besar.
RISC
Konsep RISC didefinisikan pertama kali oleh
IBM Fellow John Cocke pada tahun 1974. Menurut definisi ini RISC memiliki
beberapa karakteristik dasar :
• Arsitektur sederhana dengan set instruksi
mesin yang dioptimalkan
Set instruksi hanay berisikan operasi dasar (
kurang dari 100 instruksi dan panjangnya tetap) untuk mengurangi kompleksitas
dari penter-jemah instruksi (instruction decoder). Sehingga CPU dapat
meng-eksekusinya dengan kecepatan maksimum dan lebih efisien. Perang-kat lunak
membuat operasi komplek dengan mengkombinasikan beberapa instruksi mesin
sederhana.
• Kecepatan eksekusi instruksi yang tinggi
Tujuan dari arsitektur RISC adalah untuk dapat
dieksekusi dengan cepat.
• Optimalisasi penggunaan kompilasi
Unjuk kerja arsitektur RISC sangat tergantung
pada optimalisasi kompilator. Untuk itu kompilator harus dapat mengeksplorasi
arsitektur hardware dengan menyusun urutan instruksi yang dapat mengambil
kelebihan dari kemampuan dan unjuk kerja processor.
• Arsitektur load/store
Dalam arsitektur RISC akses memori dipisahkan
dari manipulasi data sehingga CPU tidak terhambat oleh kelambatan memori. Data
di muatkan (prefetched) pada register dan instruksi hanya bekerja dengan
register.
Sebagai perbandingan, CISC mencoba untuk
mengurangi jumlah instruksi pada program sedangkan RISC mencoba mengurangi
siklus instruksi
Perbedaan antara RISC dengan CISC
CISC RISC
Penekanan pada
perangkat keras Penekanan pada
perangkat lunak
Termasuk instruksi
kompleks multi-clock Single-clock, hanya
sejumlah kecil instruksi
Memori-ke-memori:
“LOAD” dan “STORE”
saling bekerjasama Register ke register:
“LOAD” dan “STORE”
adalah instruksi2 terpisah
Ukuran kode kecil,
kecepatan rendah Ukuran kode besar,
kecepatan (relatif) tinggi
Transistor digunakan untuk
menyimpan instruksi2
kompleks Transistor
banyak dipakai
untuk register memori
Prosesor RISC hanya menggunakan
instruksi-instruksi sederhana yang bisa dieksekusi dalam satu siklus. Dengan
demikian, instruksi ‘MULT’ sebagaimana dijelaskan sebelumnya dibagi menjadi
tiga instruksi yang berbeda, yaitu “LOAD”, yang digunakan untuk memindahkan
data dari memori ke dalam register, “PROD”, yang digunakan untuk melakukan
operasi produk (perkalian) dua operan yang berada di dalam register (bukan yang
ada di memori) dan “STORE”, yang digunakan untuk memindahkan data dari register
kembali ke memori. Berikut ini adalah urutan instruksi yang harus dieksekusi
agar yang terjadi sama dengan instruksi “MULT” pada prosesor RISC (dalam 4
baris bahasa mesin):
LOAD A, 2:3
LOAD B, 5:2
PROD A, B
STORE 2:3, A
Awalnya memang kelihatan gak efisien iya khan?
Hal ini dikarenakan semakin banyak baris instruksi, semakin banyak lokasi RAM
yang dibutuhkan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut. Kompailer juga
harus melakukan konversi dari bahasa tingkat tinggi ke bentuk kode instruksi 4
baris tersebut.
strategi pada RISC memberikan beberapa
kelebihan. Karena masing-masing instruksi hanya membuthukan satu siklus detak
untuk eksekusi, maka seluruh program (yang sudah dijelaskan sebelumnya) dapat
dikerjakan setara dengan kecepatan dari eksekusi instruksi “MULT”. Secara
perangkat keras, prosesor RISC tidak terlalu banyak membutuhkan transistor
dibandingkan dengan CISC, sehingga menyisakan ruangan untuk register-register serbaguna
(general purpose registers). Selain itu, karena semua instruksi dikerjakan
dalam waktu yang sama (yaitu satu detak), maka dimungkinkan untuk melakukan
pipelining.
Memisahkan instruksi “LOAD” dan “STORE”
sesungguhnya mengurangi kerja yang harus dilakukan oleh prosesor. Pada CISC,
setelah instruksi “MULT” dieksekusi, prosesor akan secara otomatis menghapus
isi register, jika ada operan yang dibutuhkan lagi untuk operasi berikutnya,
maka prosesor harus menyimpan-ulang data tersebut dari memori ke register.
Sedangkan pada RISC, operan tetap berada dalam register hingga ada data lain
yang disimpan ke dalam register yang bersangkutan.
Persamaan untuk kerja (PEFORMANCE)
Persamaan berikut biasa digunakan sebagai
ukuran unjuik kerja suatu komputer :
Time/Program = Time/Cycle x cycles/Instruction
x instructions/Program
Pendekatan CISC bertujuan untuk meminimalkan
jumlah instruksi per program,dengan cara mengorbankan kecepatan eksekusi sekian
siklus/detik. Sedangkan RISC bertolak belakang,tujuannya mengurangi jumlah
siklus/detik setiap instruksi dibayar dengan bertambahnya jumlah instruksi per
program
Penghadang jalan (Roadblocks) RISC
Walaupun pemrosesan berbasis RISC memiliki
beberapa kelebihan, dibutuhkan waktu kurang lebih 10 tahunan mendapatkan
kedudukan di dunia
komersil. Hal ini dikarenakan kurangnya
dukungan perangkat lunak.
Walaupun Apple’s Power Macintosh menggunakan
chip berbasis RISC dan Windows NT adalah kompatibel RISC, Windows 3.1 dan
Windows 95 dirancang berdasarkan prosesor CISC Banyak perusahaan segan untuk
masuk ke dalam
dunia teknologi RISC. Tanpa adanya
ketertarikan komersil, pengembang prosesor RISC tidak akan mampu memproduksi
chip RISC dalam jumlah besar sedemikian hingga harganya bisa
kompetitif.Kemerosotan juga disebabkan
munculnya Intel, walaupun chip-chip CISC
mereka semakin susah digunakan dan sulit dikembangkan Intel memiliki sumberdaya
untuk menjajagi dan melakukan berbagai macam pengembangan dan produksi
prosesor-prosesor yang ampuh. Walaupun prosesor RISC lebih unggul dibanding Intel
dalam beberapa area, perbedaan tersebut kurang kuat untuk mempengaruhi pembeli
agar merubah teknologi yang digunakan.
Keunggulan RISC
Saat ini, hanya Intel x86 satu-satunya chip
yang bertahan menggunakan arsitektur CISC. Hal ini terkait dengan adanya kemajuan
teknologi komputer pada sektor lain. Harga RAM turun secara dramatis. Pada
tahun 1977, DRAM ukuran
1MB berharga %5,000, sedangkan pada tahun 1994
harganya menjadi sekitar $6. Teknologi kompailer juga semakin canggih, dengan
demikian RISC yang
menggunakan RAM dan perkembangan perangkat
lunak menjadi semakin banyak ditemukan.
KETERANGAN TENTANG MULT 2:3, 5:2
MULT dalam hal ini lebih dikenal sebagai
“complex instruction”, atau instruksi yang kompleks. Bekerja secara langsung
melalui memori komputer dan tidak memerlukan instruksi lain seperti fungsi baca
maupun menyimpan. Satu kelebihan dari sistem ini adalah kompailer hanya
menerjemahkan instruksi-instruksi bahasa
tingkat-tinggi ke dalam sebuah bahasa mesin.
Karena panjang kode instruksi relatif pendek, hanya sedikit saja dari RAM yang
digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut.
CISC
Contoh mikroprosesor dengan arsitektur CISC
adalah Intel 8088, 8085, 8086, Zilog Z-80 CPU, NS 32016, MC6800. Karena jumlah
instruksi lebih banyak jenis dan ragamnya maka kelemahan CISC terletak pada
sulitnya mengembangkan interpreter dan kompiler.
RISC
Merupakan arsitektur instruction set yang
menekankan kepada kesederhanaan instruksi “bekerja sedikit” tetapi tetap
memberikan hasil performansi yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena
Proses eksekusi instruksinya sangat cepat.
Arsitektur ini lebih baru dibandingkan dengan arsitektur CISC. Arsitektur RISC
memiliki sedikit instruksi banyak register. Contoh mikroprosesor dengan
artsitektur RISC adalah AMD 2900, MIPS R2000, SUN ,SPARC, MC 8800, ATMET
90S1200, 90S2313, 90S2323, 90S2343, 90S4434,90S8515
DATA SHEET SWITCH LAYER 2 DAN 3
A.
Data Sheet Switch yang berbentuk Layer 2
Data sheet adalah data lembar kerja. Jaringan
maksimum Network Uptime dan ketahanan antara lain:
-
Menyediakan paket-kerugian tercepat perlindungan dan pemulihan dari
gangguan Jaringan.
-
Fitur cepat, satu-ke tiga detik stateful failover antara pengawas mesin
berlebihan
-
Jual opsional, berlebihan, kinerja tinggi Seri Cisco Catalyst 6500
Supervisor Engine 720, pasif backplane, multimodule Cisco EtherChannel
teknologi, IEEE link 802.3ad agregasi, IEEE 802.1s saja, dan Hot Standby Router
Protocol / Virtual Router Redundancy Protocol (HSRP / VRRP) fitur ketersediaan
tinggi.
-
Cisco Catalyst 6500 Series dengan Cisco IOS Software Modularity
meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan downtime melalui
infrastruktur perangkat lunak evolusi kemajuan. Dengan mengaktifkan modular IOS
subsistem untuk berjalan dalam proses independen, inovasi ini:
-
Meminimalkan down time yang tidak direncanakan melalui proses penyambuhan diri.
-
Menyederhanakan perubahan perangkat lunak melalui subsystem In-Service
Software Upgrades (Issu).
-
Mengaktifkan tingkat proses, kontrol kebijakan otomatis dengan
mengintegrasikan Embedded Event Manager (EEM). Integrated High-Performance
Network Security dan ManajemenIntegrated gigabit-per-detik modul layanan,
disebarkan di mana perangkat eksternal tidak akan layak, menyederhanakan
manajemen jaringan dan mengurangi TCO. Ini termasuk:
-
Gigabit Firewall: Menyediakan perlindungan akses
-
High-Performance Intrusion Detection System (IDS): Menyediakan
perlindungan instraction ducation.
- Analisis Jaringan Gigabit Module:
Menyediakan infrastruktur yang lebih mudah dikelola dan penuh Remote Monitoring
(RMON) support.
-
High-Performance SSL: Menyediakan kinerja tinggi, aman e-commerce penghentian lalu lintas.
-
Gigabit VPN dan Standar-Based Keamanan IP (IPSec): Dukungan internet
dengan biaya lebih rendah dan intra-kampus koneksi.
Layer 2: paket data IP address dikirimkan oleh
ethernet.
Data link, layer ini lebih menspesifikan pada
bagaimana paket data ditransfer data melalui media particular, atau lebih
dikenal sperti ethernet,hub, dan switches.
Content-dan-Aware Aplikasi Layer 2 Melalui 7
Switching Layanan :
-
switching konten terpadu modul (CSM) memberikan kinerja tinggi, kaya
fitur firewall server dan load balancing ke Cisco Catalyst 6500 Series,
membantu untuk memastikan yang lebih
aman dan lebih mudah ditangani infrastruktur dengan kontrol belum pernah
terjadi sebelumnya
-
Integrated multi-gigabit SSL percepatan, dikombinasikan dengan CSM, menyediakan
kinerja tinggi solusi e-commerce.
-
Integrated multi-gigabit CSMS firewall dan memberikan yang aman, kinerja
tinggi, solusi pusat data.
-
Software fitur-fitur seperti Network-Based Application Recognition
(NBAR) meningkatkan pengelolaan jaringan dan pengendalian pemanfaatan bandwidth
Scalable Kinerja.
-
Memberikan industri tertinggi kinerja LAN switch, 400 mpps,
didistribusikan menggunakan platform Cisco Express Forwarding.
-
Mendukung campuran dari Cisco Express Forwarding implementasi dan
switch-kain kecepatan untuk pengkabelan lemari yang optimal, jaringan inti,
data center, dan tepi WAN penyebaran, serta jaringan penyedia layanan.
B.
Data Sheet Switch yang berbentuk Layer 3
Layer 3 switching adalah istilah yang relatif
baru, yang telah diperpanjang oleh berbagai vendor untuk menggambarkan produk
mereka. Misalnya, satu sekolah menggunakan istilah ini untuk menggambarkan IP
routing cepat melalui perangkat keras, sedangkan sekolah lain menggunakannya
untuk menggambarkan Multi Protokol Lebih dari ATM (MPOA).
Layer 3 switch router dengan cepat forwarding
dilakukan melalui perangkat keras. IP forwarding biasanya melibatkan pencarian
rute, decrementing Waktu Untuk Live (TTL) menghitung dan menghitung ulang
checksum, dan meneruskan frame dengan header MAC sesuai dengan port output yang
benar. Lookup dapat dilakukan di perangkat keras, demikian juga decrementing
dari TTL dan perhitungan kembali dari checksum. Router menjalankan routing
protokol seperti Open Shortest Path First (OSPF) atau Routing Informasi
Protocol (RIP) untuk berkomunikasi dengan lainnya Layer 3 switch atau router
dan membangun tabel routing mereka. Routing tabel ini dicari untuk menentukan
rute untuk paket masuk.
Posting Komentar